PIKIRAN RAKYAT - Petani Ukraina di wilayah selatan Zaporizhzhia kini mengenakan pelindung tubuh atau rompi antipeluru ketika membajak sawah.
Bukan tanpa alasan para petani itu harus mengenakan rompi antipeluru saat sedang bekerja, hal tersebut karena wilayah Zaporizhzhia tempat petani itu bermukim letaknya berbatasan langsung dengan daerah konflik militer Rusia dengan Ukraina.
Dilaporkan, inisiatif untuk mengenakan rompi antipeluru tersebut kali pertama dilakukan oleh Yuri, seorang petani kontrak yang bekerja di ladang wilayah Zaporizhzhia.
Peristiwa itu berawal ketika satu pekan setelah invasi Rusia, roket jenis grad jatuh tepat di sebelah ladang tempat Yuri bekerja.
Oleh karena itu, Yuri dan rekannya, Oleksii, sekarang bertani mengenakan alat pelindung tubuh. Bahkan ketika mengendarai traktor untuk membajak area sawah, mereka memakai rompi antipeluru dan helm balistik.
Kedua pria Ukraina tersebut mengatakan, mereka sudah terbiasa mengenakan seragam tersebut karena pernah melakukannya saat dinas militer. Kini petani di sekitar ladangnya mengikuti jejak Yuri dan Oleksii.
Meskipun penembakan di daerah itu telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, kedua petani Ukraina itu mengaku bahwa, tak akan meninggalkan area ladang tempat mereka bekerja. Yuri dan Oleksii bahkan telah mempersiapkan diri untuk membajak sawah pada musim semi.
“Kami keluar, melewati pos pemeriksaan, mulai bekerja, minum teh dan kopi, memakai rompi kami dan pergi. Kami mengisi (tangki bensin) dan kemudian pergi ke ladang. Jika ada penembakan, kami berkemas dan pergi ke kantor," kata Yuri.