PIKIRAN RAKYAT – Pengamat politik, Rocky Gerung menyoroti pergolakan geopolitik internasional, termasuk posisi Indonesia di tengahnya.
Menurut Rocky Gerung, walaupun belum terang-terangan berkonflik, namun sinyal-sinyal secara implisit terus ditunjukkan pihak internasional.
Sementara Indonesia, dinilai Rocky Gerung, terus memegang prinsip leluhur dari pendiri bangsa, yakni politik bebas aktif dan nonblok.
Kendati demikian, Rocky Gerung beranggapan bahwa prinsip tersebut saat ini sudah tidak relevan untuk tetap dipegang Indonesia.
“Memang (politik bebas aktif) nggak relevan, itu sebagai ideal aja. Karena pada waktu kita rumuskan ide nonblok kita berpikir seperti Stanley Hoffman tentang politik kita peaceful solution,” ujar Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Total Politik pada Kamis, 28 April 2022.
Padahal menurut Rocky Gerung, Indonesia pada praktiknya berpolitik seperti Hans Morgenthau. Dia beranggapan bahwa Indonesia saat ini semakin mengarah pada politics amongst nation atau civis pacem, para bellum.
Baca Juga: Jokowi Disebut Tak Lagi Dipercaya Publik, Rocky Gerung Sorot Sinyal Buruk
“Jadi kita ukurnya bukan ke depan akan apa, di ujungnya sebetulnya sudah disiapkan NATO USA vs. Rusia-China, kira-kira begitu kan. Di dalam komposisi itu, Indonesia kira-kira dua karangnya ada di mana?” ujarnya.