kievskiy.org

Selamat dari Penembakan Massal di Supermarket New York, Tersangka Justru Minta Maaf

Ilustrasi penambakan.
Ilustrasi penambakan. /Pixabay/Alexas_Fotos Pixabay/Alexas_Fotos

PIKIRAN RAKYAT - Di antara tragedi penembakan massal yang terjadi di supermarket Buffalo, New York, terdapat satu keberuntungan yang didapat seorang manajer dengan warna kulit putih.

Hampir menjadi korban tewas berikutnya, upaya tersangka penembakan massal itu mendadak berhenti saat menyadari orang di depannya memiliki warna kulit putih.

Alih-alih melepaskan tembakan, tersangka penembakan massal di Buffalo, New York justru meminta maaf dan menurunkan senjata di hadapan manajer supermarket dengan warna kulit putih.

Adalah Christoper Braden, manajer berusia 55 tahun di supermarket Tops Friendly yang beruntung lolos dari maut karena sang pelaku penembakan massal, Payton Gendron mendadak menurunkan senjata dan meminta maaf di hadapannya.

Baca Juga: Donald Trump ke Elon Musk: Hanya Orang Bodoh yang akan Beli Twitter dengan Harga Itu

Meski begitu, Payton Gendron yang masih berusia 18 tahun tetap melanjutkan aksi penembakan massal ke sejumlah pembeli kulit hitam di Buffalo, New York hingga 10 korban tewas di tempat.

Braden yang lolos dari peluru, sebelumnya telah dipukul di kaki dan mencoba merangkak untuk bersembunyi hingga Gendron menghampiri dan hampir membidik dengan senapan semi-otomatis miliknya.

Namun saat Braden berteriak 'tidak' sambil menutupi wajah seolah bersiap mati, ternyata Gendron dengan santai mengatakan maaf dan mundur dari hadapannya.

"Orang itu bisa saja menembaknya mati, tapi dia tidak melakukannya," kata teman Braden, Sue Trala dalam pernyataan yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat