kievskiy.org

Presiden Ukraina Ingin Rusia Setop Perang, Sikap Uni Eropa Dikeluhkan Volodymyr Zelensky

Ilustrasi salah satu kehancuran akibat konflik militer Ukraina dan Rusia di Donbas.
Ilustrasi salah satu kehancuran akibat konflik militer Ukraina dan Rusia di Donbas. /Reuters/Anna Kudriavtseva

PIKIRAN RAKYAT - Sikap yang ditunjukkan Uni Eropa (UE) membuat Presiden Ukraina, Voolodymyr Zelensky mengeluhkan perlakuan organisasi internasional tersebut.

UE diprediksi akan begerak mengambil keputusan untuk embargi minyak Rusia dan bersamaan dengan upaya negara Beruang Merah itu mencoba mengepung dua kota utama di timur Sievierodonetsk dan Lysychansk.

Sievierodonetsk dan Lysychansk dianggap sebagai titik balik potensial usai Rusia selama beberapa bulan menguasai Kiev dam berusaha untuk mengkonsolidasikan kendali atas wilayah Donbas timur industri.

"Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan rusak. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kita untuk kebebasan mereka, dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang tidak masuk akal melawan kita ini," kata Voolodymyr Zelensky.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Ditunjuk Jokowi Untuk Urus Minyak Goreng, 576 Anggota DPR Dianggap Wayang

Menurut Volodymyr Zelensky, Ukraina tidak akan menderita jika negara-negara di dunia memberikan bantuan dan memandang seolah mereka adalah negara yang sedang menghadapi situasi konflik tersebut.

"Peristiwa bencana yang sedang berlangsung masih bisa dihentikan jika dunia memperlakukan situasi di Ukraina seolah-olah menghadapi situasi yang sama, jika kekuatan yang ada tidak bermain-main dengan Rusia tetapi benar-benar mendesak untuk mengakhiri perang," ujar Volodymyr Zelensky.

Situasi konflik yang tak kunjung henti di Ukraina membuat Zelensky mengeluhkan sikap yang ditunjukkan Uni Eropa.

Baca Juga: Krisis Susu Formula Melanda Amerika Serikat, Bank ASI Banjir Peminat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat