PIKIRAN RAKYAT - Para peneliti mengklaim telah berhasil memecahkan misteri tentang asal-usul Black Death setelah hampir 700 tahun atau tepatnya 675 tahun berlalu.
Black Death merupakan pandemi paling mematikan dalam sejarah yang tercatat, yang melanda Eropa, Asia, dan Afrika utara pada pertengahan abad ke-14.
Setidaknya puluhan juta orang tewas ketika wabah pes merobek benua, yang kemungkinan menyebar di sepanjang rute perdagangan.
Baca Juga: Lirik Lagu Joji Glimpse of Us dan Terjemahan Indonesia, Bercerita tentang yang Gagal Move On
Meskipun ada upaya intens untuk mengungkap sumber wabah, kurangnya bukti kuat telah membuat pertanyaan terbuka.
"Kami pada dasarnya telah menemukan asal usul ruang dan waktu, yang benar-benar luar biasa," kata Prof Johannes Krause di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig.
"Kami tidak hanya menemukan nenek moyang Black Death, tetapi nenek moyang dari sebagian besar strain wabah yang beredar di dunia saat ini," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Minggu, 19 Juni 2022.
Baca Juga: Nikita Mirzani Tak Jadi Laporkan Polisi yang Diduga Rusak Rumahnya, Kuasa Hukum Beri Penjelasan
Tim internasional berkumpul untuk mengerjakan teka-teki ketika Dr. Philip Slavin, seorang sejarawan di Universitas Stirling, menemukan bukti lonjakan kematian mendadak pada akhir 1330-an di dua pemakaman dekat Danau Issyk-Kul di utara Kirgistan modern.