kievskiy.org

Wabah Black Death Pernah Tewaskan 200 Juta Orang di Timur Tengah dan Eropa, Ilmuwan Kini Beri Penjelasan

Ilustrasi. Ilmuwan jelaskan soal wabah Black Death, wabah yang telah menewaskan hampir 200 juta orang.
Ilustrasi. Ilmuwan jelaskan soal wabah Black Death, wabah yang telah menewaskan hampir 200 juta orang. /Pixabay/Arek Socha Pixabay/Arek Socha

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah wabah yang masuk dalam kategori endemi, diduga memiliki dampak yang sangat membahayakan.

Wabah tersebut muncul dan dinamai "Black Death" dan hingga kini sumber pertama penularannya masih belum diketahui.

Meskipun digambarkan sebagai epidemi paling berbahaya dalam sejarah manusia, asal dan tanggal munculnya "Black Death" masih misteri.

Sebuah penelitian yang hasilnya dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature menemukan dugaan asal mula wabah, tanggal kemunculan, dan penyebarannya.

Baca Juga: Khawatirkan Soal Diskriminasi dan Stigma terhadap Afrika, WHO Segera Ubah Nama Wabah Cacar Monyet

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Stirling di Skotlandia, Institut Max Planck Jerman dan Universitas Tübingen, mereka dapat melacak wabah tersebut hingga tahun 1338 yang asalnya dari Kirgistan.

Sebanyak 200 juta orang tewas ketika "Black Death" melanda Timur Tengah dan Eropa antara tahun 1346 dan 1353.

Selain itu, virus tersebut juga menewaskan setengah dari populasi London serta sekira 60 persen orang Eropa.

Dalam epidemi berikutnya, ilmuwan mencoba menganalisis DNA yang diambil dari gigi kerangka yang ditemukan di makam dekat Danau "Issyk Kul" di wilayah Tian Shan, Kirgistan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat