kievskiy.org

Sebuah Perusahaan China 'Ciptakan' Es Krim yang Tak Bisa Mencair, Warga Lontarkan Kecaman

Sebuah perusahaan es krim asal China memicu kontroversi di media sosial karena produknya yang tidak meleleh.
Sebuah perusahaan es krim asal China memicu kontroversi di media sosial karena produknya yang tidak meleleh. /Pixabay/picjumbo_com

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah perusahaan es krim asal China memicu kontroversi di media sosial karena produknya.

Awalnya seorang pengguna media sosial mengunggah foto dan video es krim Zhongxuegao, perusahaan pembuat es krim terkenal, di sebelah termometer yang menunjukkan angka 31 derajat celcius.

Dalam poster produk aslinya mengklaim telah disimpan pada suhu itu selama sekitar satu setengah jam, tetapi jelas tidak meleleh sedikit pun.

Langsung saja postingan tersebut mendapatkan banyak perhatian.

Baca Juga: 360 Istilah Barang yang Biasa Dibawa saat MOS atau MPLS, Ada Buah Putri Salju Sampai Usus Merdeka

Bahkan banyak yang terinspirasi dengan melakukan eksperimen sendiri, salah satunya dengan membakar es krim dengan api.

Zhongxuegao kembali menjadi pembicaraan di jejaring sosial China ketika seorang warga mengunggah es krim buatan perusahaan tersebut menggunakan obor.

Meskipun bagian luar makanan tersebut hangus, tetapi es krimnya tidak meleleh seperti kebanyakan produk.

Saat kontroversi seputar kualitas es krim kelas atas berkembang, Zhongxuegao akhirnya mengeluarkan pernyataan yang diharapkan dapat menenangkan pikiran pelanggan.

Baca Juga: Studi Baru: Virus H5N1 yang Sebabkan Wabah Flu Burung Global Berhasil Dibongkar Asal Usulnya oleh Ilmuwan Chin

Zhongxuegao mengklaim bahwa produknya telah ditambahkan 'zat penambah kekentalan' untuk mencegah es krim meleleh. Namun, klaim tersebut tidak menyakinkan masyarakat.

“Apakah aman bagi tubuh manusia untuk menggunakan produk yang secara artifisial mencegah es krim meleleh dalam waktu lama?” tanya seseorang di Weibo, Twitter versi China.

Zhongxuegao adalah salah satu produsen es krim paling sukses di China, tetapi reputasi dan keuntungannya diperkirakan akan mendapat pukulan besar menyusul kontroversi pencairan es krim baru-baru ini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat