kievskiy.org

Ahli Virologi Dunia Kaget Banyak Mutasi Ekstra dalam Varian Baru Covid-19 Centaurus: Tak Seperti Dulu

Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/fernandozhiminaicela Pixabay/fernandozhiminaicela

PIKIRAN RAKYAT – Ahli virologi di University of Leeds, Dr Stephen Griffin mengingatkan dunia bahwa Covid-19 tidak bisa diperlakukan sama sebagaimana virus influenza dahulu.

Munculnya varian baru yaitu BA.2.75 atau Centaurus, menurutnya merupakan bukti bahwa Covid-19 memiliki kapasitas yang sangat mengesankan dalam mentolerir perubahan protein lonjakannya.

Padahal, protein merupakan ‘penyerang’ inti yang digunakan virus untuk menginfeksi sel, dan yang menjadi dasar sebagian besar vaksin Covid-19.

“Tahun lalu, banyak yang yakin bahwa Delta mewakili puncak evolusi virus, tetapi munculnya Omicron dan peningkatan besar dalam variabilitas serta penghindaran antibodi meralat fakta itu,” ujar Griffin.

Baca Juga: Mekar Varian Baru Covid-19 Bernama Centaurus, Diklaim Lebih Cepat Menular dari BA.5

“Artinya, itu menandakan bahwa kita sebagai populasi tidak dapat mengikuti rencana seperti influenza untuk menuntaskannya. Kita berpacu dengan evolusi virus,” kata Griffin lagi, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.

Selain vaksin, rencana jangka panjang dalam memerangi Covid-19, menurut Griffin harus mencakup langkah-langkah varian-agnostik. Hal ini demi mencegah infeksi-infeksi berulang.

“Termasuk menciptakan lingkungan yang tahan terhadap infeksi melalui peningkatan ventilasi, filtrasi, atau sterilisasi udara dalam ruangan.

“Selain itu kita perlu penyediaan kembali tes aliran lateral, serta periode isolasi yang sesuai dan mendukung hingga benar-benar mengurangi angka penularan yang sedang berlangsung,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat