PIKIRAN RAKYAT – Sri Lanka mengalami krisis darurat luar biasa hingga hampir mengalami kebangkrutan.
Presiden Gotabaya Rajapaksa terpaksa kabur ke Singapura di saat krisis keuangan negara mencapai kalkulasi ekonomi terendah dalam sejarah.
Negara ini tidak mampu membayar utang luar negeri, setelah lumpuh akibat kurangnya cadangan devisa.
Tertampar pandemi, aktivitas ekonomi Sri Langka yang tergantung pada proyeksi akan pariwisatanya hanya bisa gigit jari.
Baca Juga: Jadi Presiden Baru Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe: Perpecahan Kami Sudah Berakhir
Dari Singapura, negara yang jaraknya 8000 Km dari Sri Lanka, Rajapaksa mengumumkan kemunduran dirinya sebagai Presiden Sri Lanka.
Rumah dinasnya digeruduk masyarakat yang protes, Rajapaksa merasa keselamatannya tidak aman dinasti pemerintahannya hancur.
Ribuan massa Sri Lanka merangsek dan menyerang istana dinasti Rajapaksa dan membakar rumah Perdana Menteri.
Pihak parlemen Sri Lanka segera rapat dan memutuskan untuk menggantikan Gotabay Rajapaksa.