PIKIRAN RAKYAT - Otoritas Israel mencabut izin enam sekolah di Yerusalem Timur yang diduduki karena 'memuliakan' perlawanan terhadap pendudukan ilegal Israel.
Menteri Pendidikan Israel, Yifat Shasha Biton, pada Kamis memutuskan untuk membatalkan izin operasi permanen sekolah setelah menemukan dugaan "hasutan berbahaya" dalam buku pelajaran kurikulum Palestina, menurut surat kabar Israel Maariv.
Kementerian Luar Negeri Palestina dan Kementerian Pendidikan mengutuk keputusan Israel dan meminta masyarakat internasional untuk campur tangan untuk menghentikan pelaksanaannya.
Baca Juga: Viral! Warga Ngaku Temukan Sembako Bansos Presiden Dikubur di Depok
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Palestine Chronicle, Kementerian Luar Negeri mengatakan penutupan itu dilakukan dengan alasan “tidak konsisten” dan menambahkan bahwa itu adalah bagian dari proyek untuk menghapus warisan Palestina dari Yerusalem.
Ia menuduh Israel berusaha untuk memaksakan "kurikulum Israel kolonial pada penduduk asli Yerusalem".
Kementerian meminta masyarakat internasional, pemerintah AS, dan UNESCO untuk menekan Israel untuk segera menghentikan implementasi keputusan ini.
Baca Juga: Banjir Bandang Landa Desa Torue di Sulteng, Pemprov Laporkan 3 Korban Tewas dan 4 Lainnya Hilang
Tahun lalu, kementerian pendidikan Palestina memperingatkan sekolah-sekolah yang berada di bawah tekanan untuk menganut kurikulum Israel di Yerusalem Timur yang diduduki mengancam identitas nasional.