kievskiy.org

Sanksi Ukraina Terhadap Rusia Hampir Menghentikan Program Pesawat Tempur JF-17

Ilustrasi pesawat militer.
Ilustrasi pesawat militer. /Pixabay/WikiImages.

PIKIRAN RAKYAT- Sehari setelah Angkatan Udara India (IAF) berhasil menargetkan kamp pelatihan teror Jaish-e-Mohammed (JeM) di Balakot pada 26 Februari 2019 untuk membalas serangan teror Pulwama Pakistan melancarkan serangan balasan.

Dengan menggunakanpesawat tempur F-16 AS dan pesawat tempur JF-17 China Pakistan melakukan serangan di selatan Pir Panjal di Jammu dan Kashmir.

Ada bukti dokumenter bahwa Angkatan Udara Pakistan hanya mengandalkan F-16 untuk menargetkan target yang tidak ditentukan di sektor Nowshera-Rajouri-Poonch di seluruh LoC sedangkan pesawat tempur JF-17 tidak terlibat dalam aksi sama sekali.

Serangan Pakistan dicegat oleh pejuang India dengan Komandan Sayap Abhinandan Varthaman menembak jatuh F-16 yang jauh lebih unggul sebelum menabrakkan MiG-21 Bison antiknya di Kashmir yang diduduki Pakistan (PoK).

Baca Juga: Rusia Tuding Ukraina Jadi Dalang di Balik Pembunuhan Darya Dugina

Sementara F-16 AS menembakkan rudal udara ke udara ke pesawat tempur India, JF-17 yang dikembangkan Sino-Pak hanya untuk pertunjukan dan tidak melihat pertempuran udara dan tetap tersembunyi di balik pesawat tempur Amerika.

Program JF-17 saat ini sedang lesu akibat minimnya suku cadang mesin pesawat Klimov RD 93 buatan Rusia.

Disengat oleh beberapa kegagalan pesawat JF-17, terutama karena kemudahan servis mesin RD-93, Pakistan telah langsung mendekati Rusia untuk pengadaan mesin RD-93, melewati China.

Sebagai buntut dari beberapa negosiasi oleh Islamabad dengan Moskow, perusahaan mesin Rusia Kilmov kini telah menunjukkan kesediaannya untuk memasok mesin RD-93 dan sistem perbaikan dan fasilitas pemeliharaan terkait untuk pesawat JF-17.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat