kievskiy.org

Penelitian Ungkap Dampak Psikologis Penyakit Cacar Monyet Tak Kalah Merusak

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox.
Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. /Pixabay/Alexandra_Koch

PIKIRAN RAKYAT - Nathan Peiffer Smadja, seorang spesialis penyakit menular dari Rumah Sakit Bichat Claude Bernard di Paris, melakukan penelitian terhadap sejumlah pasien cacar monyet. Ia menemukan bahwa pasien cacar monyet memiliki kecenderungan terganggu secara psikologis.

Diketahui bahwa cacar monyet secara spesifik memunculkan ruam kulit yang disertai nanah. Adapun tempat ruam umumnya di wajah, anus, dan alat genital.

Secara khusus, Nathan mengatakan rasa sakit ruam di anus bisa sangat parah. Meski begitu, hanya sejumlah kecil orang yang menunjukkan gejala ruam di bagian tubuh itu.

Berkenaan dengan ruam tersebut, penelitian Nathan mengungkap bahwa pasien cacar monyet menunjukkan kecemasan bahwa bekas luka akan bertahan lama di wajah mereka.

Baca Juga: Terungkap Alasan Luis Milla Tidak Terlihat Saat Persib Bandung Melawan PSM Makasar, Dokter Tim Beri Kabar..

“Efek setelahnya, khususnya dalam estetika atau keindahan, membuat banyak orang merasa tertekan karena takut meninggalkan bekas luka yang bertahan lama,” kata Nathan seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari France 24.

Sebastien Tuller, pasien cacar monyet berusia 32 tahun berbagi, ia merasa amat cemas ketika ruam muncul di wajahnya.

“Wajahku menjadi sangat jelek dan aku tidak tahu harus berbuat apa,” katanya.

Selain bekas ruam, Nathan menemukan bahwa lockdown menjadi faktor lain penyebab gangguan psikologis pasien. 

Baca Juga: Studi Terbaru: Kecanduan Berita Dapat Membahayakan Kesehatan Mental dan Fisik Seseorang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat