kievskiy.org

Tanpa Minyak Tanah dan Makanan, Pilu Nelayan Sri Lanka untuk Bertahan Hidup di Tengah Krisis

Potret nelayan di Pantai Mannar, Sri Lanka.
Potret nelayan di Pantai Mannar, Sri Lanka. /Reuters via NDTV

PIKIRAN RAKYAT - Kebangkrutan besar-besaran yang dialami oleh Sri Lanka hingga membuat rakyatnya harus memutar otak untuk bertahan hidup, termasuk para nelayan.

Nelayan Sri Lanka kini pusing menghidupi diri sendiri dan keluarga mereka pascakrisis besar-besaran di negaranya.

Seperti yang terjadi di kawasan pantai di Mannar pada akhir Agustus lalu, sekitar selusin nelayan sedang memasang jala. Mannar adalah pulau kecil di lepas pantai barat laut Sri Lanka. 

Namun, banyak nelayan lain di masyarakat tidak dapat melaut sama sekali.

Baca Juga: Viral Pengakuan Diduga ART Ferdy Sambo Soal 'Kuburan' Polisi, Polri Angkat Bicara

Perekonomian lumpuh akibat krisis yang menghancurkan negara itu, yang terburuk sejak kemerdekaan Sri Lanka pada tahun 1948.

Kekurangan bahan bakar dan inflasi yang tidak terkendali membuat mereka berjuang untuk mendapatkan minyak tanah, yang dibutuhkan untuk menggerakkan kapal yang menyediakan mata pencaharian mereka.

"Semuanya sulit saat ini. Tidak ada minyak tanah, tidak ada makanan di rumah," kata Soosaipillai Nicholas, 73 tahun, yang dijuluki Sornam.

"Kami hanya mendapatkan pekerjaan jika kami datang ke laut, jika tidak, kami tidak akan mendapatkan apapun. Kami kelaparan," katanya, berbicara dalam bahasa Tamil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat