kievskiy.org

PBB: 50 Juta Orang Terjebak dalam Perbudakan Modern

Aktivis melakukan aksi protes perdagangan manusia di Berlin.
Aktivis melakukan aksi protes perdagangan manusia di Berlin. /Reuters/F Bensch

PIKIRAN RAKYAT – Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah orang yang terjebak dalam kerja paksa, pernikahan paksa, dan krisis lainnya semakin membengkak.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bagian tenaga kerja dan migrasi bersama Walk Free Foundation menemukan bahwa pada akhir tahun lalu, lebih dari setengah dari mereka telah dipaksa bekerja di luar kemauan mereka dan sisanya dipaksa menikah.

Itu berarti hampir satu dari setiap 150 orang di dunia terperangkap dalam bentuk perbudakan modern.

Baca Juga: Warga Beralih dari Pertamina ke SPBU Swasta, BBM Pelat Merah Tak Lagi Murah?

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi PBB, dipaksa menikah dan bekerja di luar kemauan masuk dalam definisi perbudakan modern. Karena melibatkan orang-orang yang tidak dapat menolak atau tidak dapat pergi karena ancaman, kekerasan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau bentuk paksaan lainnya.

PBB telah menetapkan tujuan untuk memberantas semua bentuk perbudakan modern pada tahun 2030. Tetapi jumlah orang yang terjebak dalam kerja paksa atau pernikahan paksa membengkak sebesar 10 juta antara 2016 dan 2021.

Situasi telah diperburuk oleh pandemi Covid-19, yang memperparah kondisi dan membengkaknya tingkat utang para pekerja. Adanya konflik bersenjata dan perubahan iklim, membuat orang dalam kemiskinan ekstrim dan memaksa lebih banyak orang untuk bermigrasi.

Baca Juga: Kunjungi Pakistan Pascabanjir, Sekjen PBB Ungkap Negara Mayoritas Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca

Dilansir dari Reuters, Dirjen Oranisasi Buruh Internasional (ILO) Guy Ryder menyerukan perbaikan dalam praktik perekrutan dan pengawasan ketenagakerjaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat