kievskiy.org

PBB Menuntut Taliban untuk Membuka Kembali Hak Sekolah bagi Perempuan

PBB menuntut agar Taliban membuka kembali akses sekolah untuk perempuan.
PBB menuntut agar Taliban membuka kembali akses sekolah untuk perempuan. / Reuters/Ali Khara

PIKIRAN RAKYAT - Setahun setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, gadis remaja masih dilarang untuk sekolah dan perempuan diwajibkan untuk menutupi diri mereka dari kepala sampai kaki di depan umum.

Taliban juga telah gagal memenuhi berbagai janji untuk memungkinkan anak perempuan kembali ke kelas.

Larangan tersebut menargetkan siswa perempuan kelas tujuh hingga dua belas, terutama mempengaruhi anak perempuan berusia 12 hingga 18 tahun.

Baca Juga: 13 Mobil Tabrakan Diduga Gegara Rokok, Kecelakaan di Tol Pejagan-Pemalang Diselimuti Asap Tebal

Taliban membuka kembali sekolah menengah untuk anak laki-laki sambil menginstruksikan anak perempuan untuk tetap di rumah.

PBB memperkirakan lebih dari satu juta anak perempuan telah dilarang bersekolah di sekolah menengah selama setahun terakhir.

PBB telah menyerukan kepada para penguasa Taliban Afghanistan untuk membuka kembali sekolah untuk anak perempuan mulai dari kelas tujuh hingga kelas dua belas, dan menyebutkan kebijakan mereka tentang pengecualian anak perempuan untuk bersekolah adalah hal yang memalukan.

Baca Juga: Kerajaan Inggris Mengadakan Perpisahan Terakhir untuk Ratu Elizabeth II

PBB mengatakan pada hari Minggu, 18 September 2022 bahwa semakin khawatir bahwa kebijakan tersebut, bersama dengan pembatasan lain pada kebebasan dasar, akan berkontribusi pada pendalaman krisis ekonomi negara itu dalam bentuk ketidakamanan, kemiskinan, dan isolasi yang lebih besar.

"Ini adalah peringatan yang tragis, memalukan, dan sepenuhnya dapat dihindari," kata Markus Potzel, penjabat kepala misi PBB di Afghanistan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat