kievskiy.org

Santer Rumor Xi Jinping Dikudeta, 9.583 Penerbangan di China Dibatalkan

Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato saat menghadiri Pertemuan Dewan Kepala Negara Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) ke-22 di Samarkand, Uzbekistan, pada 16 September 2022. (Xinhua/Li Tao)
Presiden China Xi Jinping menyampaikan pidato saat menghadiri Pertemuan Dewan Kepala Negara Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) ke-22 di Samarkand, Uzbekistan, pada 16 September 2022. (Xinhua/Li Tao)

PIKIRAN RAKYAT - Internet dihebohkan dengan spekulasi tentang Presiden China Xi Jinping yang disebut berada di tahanan rumah.

Menurut beberapa unggahan di media sosial, Xi Jinping telah dicopot sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan telah ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Namun, berita ini belum dikonfirmasi secara resmi baik dari Partai Komunis China yang berkuasa di negara itu maupun media pemerintah.

Dikutip Pikiran Rakyat dari NDTV, Xi Jinping baru-baru ini menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan, ia mengadakan pembicaraan dengan beberapa kepala negara lainnya.

Baca Juga: Eksklusif, Identitas Asli Bocah Okky Boy yang Viral di TikTok

Dalam kegiatan ini, ia juga berkesempatan untuk bertatap muka dengan Perdana Menteri Narendra Modi untuk pertama kalinya sejak bentrokan perbatasan pada tahun 2020 membuat hubungan antara India dan China merenggang.

Hari ini, banyak pengguna Twitter mengunggah tweets tentang dugaan tahanan rumah Xi. Beberapa bahkan mengklaim bahwa ini adalah kudeta militer dan kendaraan PLA yang sudah mulai bergerak menuju ibu kota Beijing.

Kendaraan militer #PLA menuju #Beijing pada 22 Sep. Mulai dari Kabupaten Huan Lai dekat Beijing dan berakhir di Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, seluruh prosesi sepanjang 80 km. Sementara itu, rumor mengatakan bahwa #XiJinping ditahan setelah senior #PKC memecatnya sebagai kepala PLA (sic),” ucap salah satu warga Twitter Jennifer Zeng.

Video kendaraan militer yang bergerak ke Beijing ini segera muncul setelah 59 persen penerbangan di negara itu dilarang terbang dan pemenjaraan pejabat senior. Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam CCP. China sedang tidak stabil," kata penulis Gordon G Chang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat