PIKIRAN RAKYAT - Telah viral kabar kebocoran pipa gas Nord Stream 2 di Laut Baltik sejak awal pekan ini yang memunculkan banyak tuduhan mengarah pada Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Mantan Presiden AS, Donald Trump, adalah salah satu yang mengeluarkan tuduhan dengan menyebut Joe Biden pernah mengancam akan menghentikan pipa gas Nord Stream 2 Rusia yang terletak di Laut Baltik.
Bahkan, kebocoran pipa gas Nord Stream 2 Rusia telah mendapat sorotan dari kalangan Uni Eropa yang menilai ada unsur kesengajaan alias sabotase.
Beredarnya tuduhan sabotase bukan hanya mengarah ke AS, tetapi juga ke Rusia yang menjadi sasaran lantaran meningkatnya intensitas perang di Ukraina.
Baca Juga: Semakin Melokal, NCT Gunakan Bahasa Gaul Selama di Indonesia, Chenle: Enak Banget Tsay
Sebagai balasan, Rusia mendesak AS untuk menjelaskan pernyataan Joe Biden soal pipa gas Nord Stream 2 beberapa waktu lalu.
Namun, tuduhan terhadap pemerintah AS telah dibantah oleh pejabat tinggi setempat kepada Washington Post.
Sedangkan, Trump mendukung teori Pemerintah AS sebagai pelaku sabotase pipa gas Nord Stream 2 dalam unggahan di akun Truth Socialnya.
"Wah, pernyataan yang luar biasa. Perang Dunia III, bagaimana menurut yang lainnya?" tulis Trump yang diunggah bersamaan dengan sebuah video pidato Joe Biden pada awal Februari 2022 lalu.