kievskiy.org

Saat Ribuan Warganya Masih Berdemo, Presiden Prancis Klaim Kemenangan Pertama Melawan Covid-19

ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* //PIXABAY /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Hingga saat ini, aksi demonstrasi hingga kerusuhan besar masih terjadi di beberapa kota besar di Prancis.

Aksi-aksi itu diketahui merupakan buntut dari kasus kematian seorang pria kulit hitam, yang juga terjadi di Amerika Serikat (AS) belum lama ini.

Seperti sudah diberitakan oleh tim Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, kasus kematian Adama Traore yang terjadi empat tahun lalu menjadi alasan utama aksi demonstrasi di kota-kota besar Prancis, khususnya Paris.

Baca Juga: Viral Aksi Heroik Selamatkan Pria Kulit Putih dari Amukan Massa, Floyd Disebut Bisa Saja Masih Hidup

Pada Selasa, 2 Juni 2020 lalu, bentrokan terjadi antara aparat kepolisian setempat dengan para demonstran yang meminta keadilan terkait kematian Adama pada 2016 silam.

Aksi tersebut sama halnya seperti di AS, para demosntran menolak tindakan rasisme dan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian setempat.

Sebelumnya, Kepolisian Paris melarang demonstrasi tersebut karena aturan pertemuan yang melebihi 10 orang. Namun, para demonstran terus melanjutkan aksinya.

Baca Juga: Dikabarkan Dekat, Tiara Andini Beri Dukungan atas Masalah yang Dihadapi Azriel Hermansyah

Bentrokan terjadi saat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, dan para demonstran merespons dengan melemparkan batu ke arah polisi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat