PIKIRAN RAKYAT - Drama panjang Elon Musk dalam upayanya membeli Twitter kini seolah menemui titik terang.
Sang miliarder akhirnya memutuskan untuk tetap membeli Twitter.
Namun, ada sedikit permasalahan tepat sebelum menghidupkan kembali proposalnya untuk membeli media sosial berlogo burung biru itu pada pekan lalu.
Dia menuduh perusahaan tersebut memerintahkan seorang pelapor untuk menghancurkan bukti kesalahan langkahnya sebagai bagian dari paket pesangon senilai 7,8 juta dolar AS atau sekitar Rp119 miliar.
Peiter Zatko, mantan kepala keamanan Twitter, mengatakan dia membakar 10 buku catatan tulisan tangan.
Tak hanya itu saja, dia menghapus 100 file komputer atas perintah manajer perusahaan sebagai bagian dari perjanjian pemisahannya, menurut pengajuan pengadilan 3 Oktober yang dibuka pada Senin.
Buku-buku itu berisi catatan pertemuan pelapor dengan rekan-rekan perusahaan selama masa jabatannya selama setahun sebagai kepala keamanan, menurut pengarsipan.
Zatko telah menjadi pusat argumen Musk bahwa Twitter menyesatkannya tentang serangkaian masalah operasional di platform media sosial.