PIKIRAN RAKYAT - Diterjang gelombang kedua Covid-19, Ibu Kota Tiongkok, Beijing terpaksa membatalkan lebih dari 1.000 jadwal penerbangan dalam beberapa hari ke depan.
Penerbangan yang dibatalkan adalah dari dan ke dua bandar udara internasional di Beijing, yakni Bandara Ibu Kota Beijing (BCIA) dan Bandara Daxing. Dua bus antarprovinsi di kedua bandara tersebut juga berhenti beroperasi.
Data statistik Flight Master, Kamis 18 Juni 2020, menunjukkan pada Rabu 17 Juni 2020 terdapat 1.255 jadwal penerbangan dalam beberapa hari ke depan dari dua bandara tersebut yang harus dibatalkan.
Baca Juga: Bima Arya Telusuri Faktor Penyebab RS Rujukan Bogor Jadi Sumber Penularan Virus Corona
Penerbangan yang dibatalkan adalah dari dan ke dua bandar udara internasional di Beijing, yakni Bandara Ibu Kota Beijing (BCIA) dan Bandara Daxing.
Dilansir dari China Daily, BCIA di Distrik Shunyi yang melayani 500 pesawat dengan 32.000 penumpang pada Rabu 17 Juni 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan sepekan sebelumnya karena pada Rabu 10 Juni telah melayani 901 pesawat dengan jumlah penumpang 82.700 orang, baik keberangkatan maupun ketibaan.
Baca Juga: Usai Bentrokan Berdarah Tujuh Jam, Citra Satelit Ungkap Kondisi di Perbatasan Tiongkok dan India
Sejumlah maskapai, seperti Air China, China Southern Airlines, China Eastern Airlines, Hainan Airlines, dan China United Airlines telah mengembalikan uang pembelian tiket secara penuh kepada para penumpang dari dan tujuan Beijing.
Penurunan drastis penerbangan tersebut terjadi setelah Beijing menerapkan pembatasan perjalanan dari dan tujuan kota itu setelah ditemukan beberapa kasus baru Covid-19.