PIKIRAN RAKYAT - Berdasarkan permodelan yang dirilis Kamis, 18 Juni 2020 virus corona dua kali lebih menular di dalam rumah tangga daripada penyakit serupa seperti SARS.
Model itu menunjukkan sejumlah besar infeksi baru menyebar sebelum penderita Covid-19 menunjukkan gejala apa pun.
Para peneliti yang berbasis di Tiongkok dan Amerika Serikat mengatakan temuan mereka dapat memiliki dampak mendalam pada pengurangan jumlah infeksi baru saat pandemi berlangsung.
Baca Juga: Bela Adik Ipar, Rifky Balweel: Dia Bukan Cewek Kayak Gitu
Menggunakan daya dari 359 pasien Covid-19 dan hampir 2.000 kontak dekat mereka di Kota Guangzhou, Tiongkok, para peneliti memperkirakan tingkat serangan sekunder virus yakni, probabilitas bahwa orang yang terinfeksi menularkan penyakit ke orang lain.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari lama AFP, para peneliti menemukan bahwa meskipun rata-rata pasien hanya memilik peluang 2.4 persen untuk menulari seseorang yang tidak tinggal bersama mereka, angka itu kemudian melonjak menjadi 17,1 persen atau sekitar 1 dari 6 diantara orang yang hidup bersama.
Berdasarkan model yang ditemukan mereka, mengandalkan data yang dikumpulkan pada bulan Januari dan Februari, tetapi telah diperbarui untuk menggambarkan perkembangan terbaru, kemungkinan infeksi rumah tangga adalah yang tertinggi di antara usia 60-1n dan terendah di antara usia di bawah 20-an.
Baca Juga: Sempat Ditutup Sementara Waktu, Mulai Hari Ini Pasar Sadang Serang dan Leuwipanjang Kembali Dibuka
Mereka menemukan kemungkinan untuk menulari anggota keluarga yang tinggal serumah dengan Covid-19 dua kali lebih tangga dibandingkan SARS dan tiga kali lebih tinggi daripada MERS, penyakit virus corona lainnya.