PIKIRAN RAKYAT - Neha Ojha, istri seorang prajurit India mengatakan dalam percakapan telepon terakhir dengan sang suami membahas mengenai penamaan putri mereka.
Sang suami mendapatkan informasi kelahiran putrinya saat berpatroli di atas salju lembah perbatasan dengan Tiongkok.
Neha meminta sang suaminya Kundan untuk memberi nama India sebelum ia pulang bertugas.
Baca Juga: Staf Kemenko Perekonomian Sebut Masyarakat Harus Patuhi Protokol Kesehatan Guna Pemulihan Ekonomi
Akan tetapi, 16 jam kemudian, Neha mendapat kabar bahwa suami merupakan salah satu 20 prajurit yang meninggal akibat bentrokan dengan pasukan Tiongkok di Lembah Galwa.
Ia berjuang untuk merawat bayinya yang berusia 18 hari saat menunggu suaminya kembali dari tugasnya.
"Kami semua menunggunya (Kudan) untuk menjadi tuan rumah upacara penamaan putri kami. Sekarang kami sedang bersiap untuk mengadakan ritual terakhirnya," ujar Neha dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Reuters.
Baca Juga: Tangkap Baby Lobster Tak Berizin, Petugas Amankan Tiga Kapal dan Nelayan
Ia juga mengatakan bahwa suaminya pernah bercerita, bahwa asumsi Kudan perselisihan dengan Tiongkok tidak akan seserius ini.