kievskiy.org

Ranjau Aktif Bekas Perang Dijadikan Dekorasi Rumah, Polisi Dilarang Bersihkan

ILUSTRASI daerah rawan ranjau
ILUSTRASI daerah rawan ranjau /Pixabay Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini otoritas keamanan di bagian barat Kamboja dibingungkan oleh tingkah seorang pria yang tinggal di provinsi Banteay Meanchey, perbatasan Kamboja dan juga Thailand.

Otoritas keamanan yang ada disana berusaha untuk menyingkirkan ranjau-ranjau darat yang tersebar di halaman rumah pria tersebut.

Namun sang pria menolak hal itu dengan alasan akan menggunakan ranjau-ranjau darat aktif tersebut sebagai dekorasi di halaman rumahnya.

Baca Juga: Walaupun Belum Ditemukan, Peneliti Inggris Klaim Vaksin Covid-19 Tidak akan Mempan untuk Lansia

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari APNews, pada saat disambangi dirumah pria tersebut ditemukan 30 buah ranjau darat aktif yang masih belum meledak.

Ranjau-ranjau darat tersebut digantungkan di sebuah pohon asam dan juga disebar di halaman rumah sang pria.

Salah seorang anggota Pusat Aksi Pertambangan Kamboja (CMAC), Khen Srieng menjelaskan bahwa ranjau-ranjau tersebut merupakan peninggalan perang saudara yang terjadi pada tahun 1990an.

Baca Juga: Uji Klinis Pertama di Luar Negeri, Tiongkok Tes Vaksin Covid-19 Terhadap Manusia di Uni Emirat Arab

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sampah tersebut memunguti ranjau-ranjau tersebut untuk kemudian ia bawa pulang.

Kebanyakan dari ranjau yang disimpan oleh pria tersebut masih aktif dan bisa meledak kapan saja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat