kievskiy.org

Ukraina Anggap Evakuasi di Kherson Sebagai Kejahatan Perang, Rusia Beri Bantahan

 Warga sipil yang dievakuasi dari wilayah Kherson yang dikuasai Rusia di Ukraina turun dari bus ketika mereka tiba di stasiun kereta api lokal.
Warga sipil yang dievakuasi dari wilayah Kherson yang dikuasai Rusia di Ukraina turun dari bus ketika mereka tiba di stasiun kereta api lokal. /Reuters/Alexey Pavlishak

PIKIRAN RAKYAT - Ukraina menuding Rusia menjarah rumah-rumah kosong di Kota Kherson dan menduduki wilayah tersebut dengan pasukan berpakaian sipil untuk mempersiapkan pertempuran.

Sebagai langkah antisipasi, dalam beberapa waktu terakhir Rusia telah memerintahkan warga sipil keluar dari Kherson.

Kherson yang sebelum perang memiliki populasi sekira 300 ribu orang telah dibiarkan gelap tanpa listrik dan air karena pasokan ke wilayah sekitar terputus selama 48 jam terakhir.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Klaim Rusia akan Tembakkan Rudal Iran untuk Serang Infrastruktur Ukraina

Pejabat Rusia menyalahkan 'sabotase' Ukraina dan mereka bekerja untuk memulihkan pasokan listrik. Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Pejabat Ukraina mengatakan Rusia sudah membongkar 1,5 km kabel listrik.

Ia memperkirakan listrik tidak akan pulih hingga pasukan Ukraina berhasil merebut wilayah itu.

Ukraina menganggap evakuasi daerah itu merupakan deportasi paksa dan kejahatan perang. Rusia menyatakan bahwa hal itu adalah bentuk penyelamatan.

Baca Juga: Peran Iran di Balik Kekejaman Rusia ke Ukraina

Sekira 100 anak disabilitas dipindahkan dari fasilitas kesehatan di wilayah Kherson ke Moskow. Selain itu, pasien panti jompo di Kakhovka juga dipindahkan karena Rusia mengambil fasilitas tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat