kievskiy.org

Tolak Perayaan '4th July' Donald Trump yang Langgar Protokol Covid-19, Suku Indian Malah Ditangkapi

KERUMUNAN pendukung Donald Trump yang tak mengindahkan social distancing dan kembang api yang mengancam situs suci Suku Indian.*
KERUMUNAN pendukung Donald Trump yang tak mengindahkan social distancing dan kembang api yang mengancam situs suci Suku Indian.* /Kolase AFP/Nicholas KAMM dan Saul LOEB Kolase AFP/Nicholas KAMM dan Saul LOEB

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Donald Trump menggelar perayaan Kemerdekaan AS yang dikenal sebagai '4th July' di Gunung Rushmore, Dakota Selatan pada Jumat 3 Juli 2020 malam.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Fox 8, acara ini mendapat penolakan lantaran tidak mengikuti protokol pencegahan Covid-19 dan juga mengancam situs suci suku Indian.

Sejumlah pemrotes yang memblokade jalan menuju lokasi kegiatan kemudian diringkus oleh polisi karena dianggap mengganggu gelaran itu.

Baca Juga: Dulu Terseret Kasus Gundik Garuda, Siwi Sidi Kini Lakukan Hal Ini ke Suami Orang, Ketahuan Istri Sah

Pengunjuk rasa muncul beberapa jam sebelum acara sehingga menghadang peserta yang akan mengikuti perayaan.

Menanggapi aksi tersebut, pihak berwenang memaksa pembukaan jalan kembali dengan menangkapi pendemo yang kebanyakan dari Suku Indian Lakota.

Alhasil, 15 orang diringkus setelah waktu yang diberikan polisi untuk membubarkan diri habis.

Baca Juga: Southampton vs Manchester City: Pep Guardiola Bicara Soal Kualitas Sergio Aguero dan Gabriel Jesus

Perayaan tersebut tidak mewajibkan penggunaan masker, mendorong kerumunan, dan melanggar kesepakatan untuk tidak meluncurkan kembang api yang mengancam situs Black Hill.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat