kievskiy.org

Di Balik Berubahnya Status Hagia Sophia Menjadi Masjid, Sejumlah Pihak Nyatakan Kekecewaan

WARGA Turki menyambut kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid setelah difungsikan sebagai museum selama beberapa dekade.*
WARGA Turki menyambut kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid setelah difungsikan sebagai museum selama beberapa dekade.* /AFP Photo/Ozan KOSE AFP Photo/Ozan KOSE

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dewan Gereja Dunia telah mengirimkan surat kepada presiden Turki dan menyatakan kesedihan serta kegelisahannya atas keputusan Turki untuk mengubah status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.

"Hagia Sophia telah menjadi tempat keterbukaan, pertemuan, dan inspirasi bagi orang-orang dari semua bangsa," kata sekretaris jenderal Ioan Sauca dalam surat yang dirilis Sabtu oleh kelompok yang berbasis di Jenewa.

Hagia Sophia dibangun 1.500 tahun yang lalu sebagai katedral Kristen Ortodoks dan diubah menjadi masjid setelah Ottoman menaklukkan Konstantinopel, atau sekarang disebut Istanbul, pada tahun 1453.

Baca Juga: Amitabh Bachchan Positif Covid-19, Menteri Kesehatan: yang Kontak Harus Diuji dan Dikarantina

Pemerintah Turki lalu memutuskan pada tahun 1934 untuk menjadikannya museum, dan jutaan turis mengunjungi Hagia Sophia setiap tahun.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara resmi mengubah bangunan itu kembali menjadi masjid pada hari Jumat 10 Juli 2020.

Erdogan menyatakan Hagia Sophia bisa digunakan untuk ibadah umat Islam setelah pengadilan tinggi membatalkan keputusan pemerintah tahun 1934.

Baca Juga: Satu dari 2 KTP Pemilik Akun Opposite6890 Dipakai Ngemplang Kredit BRI, Begini Kata Akun El Diablo

Sebelum kembali diubah statusnya menjadi masjid, Sauca mengatakan status museum telah menjadi komitmen Turki terhadap inklusi dan sekularisme. Dia mendesak Erdogan untuk mempertimbangkan kembali keputusan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat