kievskiy.org

Ramai Penolakan Kembalinya Hagia Sophia Jadi Masjid, Erdogan Sebut Itu Salah Satu Masalah Politik

HAGIA Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen tetapi diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453.*
HAGIA Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen tetapi diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453.* //Ozan Kose/AFP /Ozan Kose/AFP

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa yang menentang penolakan Hagia Sophia menjadi masjid adalah batal demi hukum, ini merupakan masalah politik dan tidak ada yang memiliki hak untuk campur tangan. 

"Pengembalian Hagia Sophia ke masjid adalah impian terbesar kami ketika masih muda. Kami terutama senang membuat impian menjadi kenyataan," kata Erdogan, menjawab pertanyaan para wartawan setelah salat Jumat 17 Juli 2020.

Mengacu pada pembalikan sebagai kebebasan Hagia Sophia dari rantai, Erdogan mengatakan bahwa kelompok 1.000-1.500 orang akan menghadiri salat Jumat pertama dalam struktur minggu depan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Body Scrub Drugstore Harga di Bawah Rp 30.000

"Ini adalah masalah politik dalam negeri kita. Tidak ada yang memiliki hak untuk campur tangan dalam masalah ini," kata sang presiden.

Menteri Pertahanan Hulusi Akar juga menggarisbawahi bahwa kedaulatan Hagia Sophia adalah milik Turki dan tidak ada negara lain yang mengatakan mengenai pengembaliannya ke masjid.

"Semua orang harus tahu tempat mereka," kata menteri.

Pengadilan administrasi top Turki minggu lalu membatalkan dekrit pemerintah 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Palestina Hilang di Google dan Apple Maps hingga Isu Perceraian Pablo Benua

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat