kievskiy.org

Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid, Presiden Erdogan Tolak Kecaman dan Kaitkan Islamophobia di Turki

HAGIA Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen tetapi diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453.*
HAGIA Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen tetapi diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada tahun 1453.* //Ozan Kose/AFP /Ozan Kose/AFP

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu, 11 Juli 2020 menolak kecaman di seluruh dunia atas keputusan Turki mengubah monumen era Bizantium Hagia Sophia kembali menjadi masjid.

Ia mengatakan bahwa keputusan tersebut mewakili keinginan negaranya dalam menyalurkan hak-hak kedaulatan.

Tak sedikit pihak kemudian melontarkan kekecewaan terhadap Presiden Erdogan saat adanya pengumuman dari pihak Turki bahwa muslim dapat melakukan ibadah di Haghia Sophia mulai Jumat, 10 Juli 2020.

Baca Juga: MPLS Digelar Daring, Sekolah Diminta Tak Bebani Orang Tua Maupun Siswa

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Channel News Asia, Presiden Erdogan pun berulang kali menyerukan agar bangunan menakjubkan tersebut kembali diubah menjadi masjid.

Pada 2018 lalu, ia sempat membacakan sebuah ayat dari Al-Quran di Hagia Sophia.

Menurut presiden, dibukanya Hagia Sophia sebagai masjid dapat menjadi salah satu cara menghilangkan Islamophobia di Turki.

Baca Juga: Pemain Persib Mulai Pulih Usai Operasi Tumor Otak, Kronologi Dokter Tim: Awalnya Mengeluh Vertigo

"Mereka yang tidak mengambil langkah melawan Islamofobia di negara mereka sendiri, menyerang kehendak Turki untuk menggunakan hak-hak kedaulatannya," ujarnya dalam saat menghadiri konferensi video.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat