kievskiy.org

Politisi Denmark Bakar Al-Qur'an, Gereja Ortodoks: Tindakan Vandalisme yang Tak Dapat Diterima!

Ilustrasi. Ekstremis sayap kanan asal Denmark Rasmus Paludan membakar Al Quran di Swedia.
Ilustrasi. Ekstremis sayap kanan asal Denmark Rasmus Paludan membakar Al Quran di Swedia. /Pixabay/Hans

PIKIRAN RAKYAT - Gereja Ortodoks di Rusia mengecam tindakan Rasmus Paludan, politisi Denmark yang membakar Al-Qur'an di depan kantor kedutaan besar Turki di Swedia. Pembakaran Al-Qur'an tersebut dilabeli sebagai tindakan vandalisme yang tidak dapat diterima.

Hal itu disampaikan Ketua Departemen Sinode untuk Masyarakat dan Media Massa Patriarkat Moskow Vladimir Legoyda. Ia berujar hal-hal yang dianggap suci dalam agama tidak boleh dihina oleh manusia.

"Seseorang tidak boleh meludahi sesuatu yang sakral bagi orang lain. Sebagai bagian dari perjuangan politik, seseorang tidak boleh melewati batas kemanusiaan dan menodai hal-hal suci," ucapnya dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Selasa, 23 Januari 2023.

Rasmus Paludan, ekstremis sayap kanan asal Denmark sekaligus pemimpin kelompok Stram Kurs melakukan pembakaran Al-Qur'an di depan kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia pada Sabtu, 21 Januari 2023. Pembakaran itu disebut di bawah perlindungan polisi dan atas izin pemerintah Swedia.

Baca Juga: Al-Qur'an Dibakar Atas Nama Kebebasan Berpendapat, Kemlu RI: Ini Melukai Toleransi

Kelompok Stram Kurs yang dipimpin Rasmus Paludan didirikan pada 2017 dan merupakan partai di pinggiran wilayah Denmark. Kelompok ini kerap melakukan aksi membakar Al-Qur'an.

Salah satu aksinya terjadi pada Agustus 2019. Ketika itu Rasmus Paludan bersama Stram Kurs mengadakan demonstrasi pembakaran Al-Qur'an yang membuat seratusan orang melancarkan protes terhadapnya.

Sebelum membakar kitab suci umat Islam itu, Rasmus Paludan membungkusnya dengan daging babi asap. Ia sempat ditangkap oleh polisi Prancis pada November 2020 karena secara terbuka mengumumkan akan melakukan aksi serupa.

Reaksi dunia atas pembakaran Al-Qur'an di Swedia

Dunia bereaksi dengan menentang aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan Rasmus Paludan di depan kantor kedutaan besar Turki di Swedia. Dunia mengecam perbuatan Rasmus Paludan.

Baca Juga: 5 Fakta Pembakaran Al-Qur’an di Swedia, Direncanakan sejak 2022, Restu NATO dari Turki, dan Islamofobia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat