kievskiy.org

Turki Murka Swedia Biarkan Politisi Denmark Pimpin Demo Anti Islam hingga Bakar Al-Qur’an

Pembakaran Al-Qur'an di Swedia mengundang kemarahan Turki.
Pembakaran Al-Qur'an di Swedia mengundang kemarahan Turki. /Tangkapan Layar/Video/Reuters/

PIKIRAN RAKYAT – Turki kecam Swedia, lantaran membiarkan politikus sayap kanan Denmark Rasmus Paludan memimpin demo anti Islam hingga melancarkan pembakaran Al-Qur’an di kedutaan besar Turki, di Stockholm.

Menyusul Aksi pembakaran kitab suci umat muslim itu, aktivis Kurdi melakukan demonstrasi terpisah di beberapa kota, yang mendukung Kurdi dan menentang tawaran Swedia masuk Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Demonstran mengibarkan bendera berbagai kelompok Kurdi, termasuk Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun melawan Turki.

Untuk diketahui, PKK dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (AS), tetapi simbolnya tidak dilarang di Swedia.

Baca Juga: Al-Qur'an Dibakar Atas Nama Kebebasan Berpendapat, Kemlu RI: Ini Melukai Toleransi

Hal itulah yang kemudian menyebabkan Turki masih enggan mengizinkan Swedia masuk jadi salah satu anggota NATO. Aksi pembakaran Al-Qur’an ini lantas memperparah penolakan tersebut.

Di sisi lain, membalas aksi Paludan Cs, dengan mengantongi izin kepolisian setempat, sekelompok demonstran pro-Turki mengadakan rapat umum tandingan di luar kedutaan.

Turki menunjukkan kemarahan yang gamblang terhadap Swedia, sebab memberi Paludan lampu hijau untuk protes di depan kedutaan mereka. Terutama di tengah ketegangan yang sedang berlangsung menyusul keberatan Ankara status keanggotaan NATO bagi Swedia.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengecam pemerintah Swedia karena gagal mengambil tindakan terhadap protes anti-Turki. Ia menyebut aksi ini begitu "menjijikkan".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat