kievskiy.org

7 Orang Tewas dalam Serangan Pria Bersenjata di Sinagoge Yerusalem, Keamanan Gedung Putih Desak Deeskalasi

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan. Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Serangan bersenjata di tempat ibadah umat Yahudi (Sinagoge) di Yerusalem Timur menewaskan setidaknya 7 korban jiwa. Peristiwa menegangkan itu terjadi pada Jumat, 27 Januari 2023 malam ketika para jemaah merayakan Sabat Yahudi.

Pejabat layanan medis darurat nasional Israel, Magen David Adom mengatakan ada 5 orang tewas di lokasi serangan, 3 lainnya luka-luka, dan pemukiman Yahudi Neve Ya’akov rusak. Para korban dilarikan ke rumah sakit Hadassah Mount Scopus.

Menurut Kementerian Luar Negeri Israel, peristiwa penyerangan itu menjadi peristiwa yang paling mematikan bagi warga Israel sejak penembakan tahun 2008 yang menewaskan 8 orang di Yerusalem.

Kepolisian Israel menyebutkan bahwa pria bersenjata yang menyerang Sinagoge itu datang dengan menggunakan mobil, lalu melepaskan tembakan ke arah rumah ibadah umat Yahudi di pemukiman tersebut.

Baca Juga: Rasmus Paludan Bakal Terus ‘Bikin Onar’ hingga Swedia Masuk NATO, Ancam Bakar Al-Qur’an Tiap Hari

Selama aksi baku tembak tersebut, polisi berhasil melumpuhkan pelaku saat berupaya untuk kabur dari lokasi kejadian. Setibanya di lokasi, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir bersama Kepala Kepolisian Kobi Shabtai langsung melakukan inspeksi.

Atas peristiwa mengerikan itu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant menjadwalkan pertemuan dengan kepala angkatan daratnya dan pejabat tinggi keamanan lainnya. Diketahui bahwa serangan penembakan itu terjadi sehari setelah serangan militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.

Serangan tunggal paling mematikan di Tepi Barat dalam dua dekade itu menyebabkan 9 orang meninggal dunia, termasuk 7 militan, dan seorang wanita berusia 61 tahun. Bahkan sepersepuluh warga Palestina tewas dalam pertempuran terpisah di dekat Yerusalem itu.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby buka suara terkait peristiwa menegangkan antara Israel dan Palestina. Dia mengatakan bahwa semua pihak harus melakukan deeskalasi untuk menjaga keselamatan warga sipil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat