kievskiy.org

'Lawan' Aksi Rasmus Paludan, Malaysia Cetak 1 Juta Al-Qur'an: Balas dengan Kasih Sayang, Bukan Kekerasan

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay/PanevManoel Pixabay/PanevManoel

PIKIRAN RAKYAT - Menanggapi aksi Rasmus Paludan yang 'berjanji' akan terus membakar Al-Qur'an sampai Swedia masuk NATO, Malaysia mengambil langkah 'penuh cinta'. Mereka membalas aksi politisi rasialis Swedia-Denmark tersebut dengan mencetak Al-Qur'an.

Malaysia menyatakan, siap mencetak dan mengedarkan 1 juta Al-Qur'an ke seluruh dunia, sebagai respons aksi pembakaran yang dilakukan di Swedia. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa Malaysia mengecam tindakan membakar Kitab Suci Al-Qur'an yang dilakukan pemimpin garis kanan Swedia baru-baru ini.

Karena itu, dia mengatakan Malaysia bertekad untuk mencetak dan mengedarkan 1 juta Al-Qur'an ke seluruh dunia dalam waktu dekat. Selain itu, juga akan diikuti dengan program-program yang bertujuan untuk menghayati dan memahami Al-Qur'an dengan pesan yang jelas.

“Kami tidak menganjurkan menanggapi dengan kasar dan kekerasan, melainkan kami memilih untuk berjuang dengan meningkatkan pemahaman tentang Al-Qur'an. Penegasan kasih sayang dan cinta dalam Al-Qur'an harus didorong oleh setiap jiwa Muslim,” katanya, Sabtu, 28 Januari 2023.

Baca Juga: Ketum PBNU Soal Rasmus Paludan si Pembakar Al-Qur'an: Mari Kita Teruskan Saja Duduk Santai

Menurut Anwar Ibrahim, Pemerintah Malaysia menyerahkan donasi sebesar 2 juta Ringgit atau sekitar Rp7,05 miliar kepada Kompleks Nasyrul Quran. Tempat itu merupakan pabrik percetakan Al-Qur'an terbesar kedua di dunia.

Bakar Al-Qur'an di Kedubes Turki

Pemimpin partai sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, menuai kecaman usai membakar salinan kitab suci Al Quran pada Sabtu, 21 Januari 2023 di depan kedutaan Turki di ibu kota Swedia. Akibat diizinkan oleh polisi Swedia untuk melakukan protes, aksinya pun membuat Ankara marah hingga membatalkan kunjungan menteri pertahanan Swedia dan memanggil duta besar Stockholm.

Pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) itu membakar mushaf Al Quran atas izin pemerintah dan perlindungan polisi. Pemerintah Swedia mengizinkan aksi pembakaran Al Quran karena menilai hal itu adalah bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Aksi pembakaran itu terjadi selama demonstrasi yang menentang permintaan Turki pekan lalu agar Swedia mengambil langkah tegas melawan PKK (Partai Pekerja Kurdistan) yang dianggap Turki sebagai kelompok teror. Swedia dan Finlandia secara resmi telah mengajukan diri untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tahun lalu. Namun, Turki menyatakan keberatan dan menuduh kedua negara itu menoleransi bahkan mendukung kelompok teror, termasuk PKK dan organisasi teroris Fetullah (FETO).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat