PIKIRAN RAKYAT – Ketegangan antara Israel dan Palestina makin memanas sejak adanya serangan pada Kamis, 26 Januari 2023 lalu di kamp pengungsian Jenin. Dalam serangan itu, delapan orang dilaporkan meninggal dunia, salah satunya adalah wanita tua.
Palestina mengecam tindakan Israel tersebut dan langsung memutuskan koordinasi keamanan antara kedua negara. Presiden Mahmoud Abbas menetapkan hari itu sebagai hari berkabung nasional dan mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati korban.
Namun serangan dari Israel justru makin meningkat meski mendapat kecaman dari dunia. Hingga saat ini sudah ada 35 warga Palestina yang kehilangan nyawa usai ditembaki oleh pasukan Israel.
Korban terbaru adalah seorang pemuda bernama Naseem Abu Fouda (26) yang tinggal di kota selatan Hebron di Tepi Barat. Kekerasan dan serangan di wilayah tersebut memang semakin meningkat sejak Kamis lalu.
Baca Juga: Netanyahu Mulai Persenjatai Warga Israel, Beri Lampu Hijau untuk Menembak Masyarakat Palestina
Berdasarkan keterangan dari pihak Kementerian Kesehatan Palestina, Fouda tewas usai ditembak pada bagian kepala. Fouda ditembak oleh tentara Israel pada Senin, 30 Januari 2023 pagi, dan mendapatkan perawatan setelah pukul 2.00 pagi waktu setempat.
Kantor berita resmi Otoritas Palestina (PA) menyebut Fouda tewas saat ditembak di kendaraannya. Dia tertembak di dekat Masjid Ibrahimi.
“Pasukan Israel yang ditempatkan di pos pemeriksaan militer 160, selatan Masjid Ibrahimi di pusat Hebron, menembakkan peluru tajam ke kendaraan pemuda itu, melukainya dengan peluru di kepala, setelah itu dia dipindahkan ke Rumah SAkit Al-Ahyi di kota,” ujar otoritas setempat.
Sejauh ini korban tewas dari berbagai kalangan usia, bahwa terdapat delapan anak yang jadi korban. Sedangkan Fouda merupakan korban ke-35 dalam serangan Palestina.