kievskiy.org

Uni Eropa Legalkan Serangga sebagai Bahan Pangan Pengganti Daging

Ilustrasi serangga.
Ilustrasi serangga. /Pixabay/krzysztofniewolny

PIKIRAN RAKYAT – Uni Eropa menyetujui penjualan serangga untuk dijadikan sebagai bahan konsumsi manusia dalam bentuk bubuk dan bentuk kering lainnya. Komisi UE mengatakan bahwa serangga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya kaya akan protein.

"Konsumsi serangga... berkontribusi positif terhadap lingkungan dan kesehatan serta mata pencaharian," kata Komisi Uni Eropa, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Euro News.

Meskipun terasa baru bagi warga Eropa, tetapi serangga sudah lama dikonsumsi oleh manusia. Bahkan hampir 2 miliar orang di dunia mengonsumsi serangga secara rutin. Selain itu, dengan menjadikan serangga sebagai bahan konsumsi bisa membantu menjaga kelestarian lingkungan.

Peternakan serangga bisa menjadi salah satu alternatif penggunaan karbon yang lebih rendah daripada memproduksi daging. Misalnya, peternakan jangkrik menggunakan karbon dioksida 75 persen lebih sedikit daripada peternakan ayam.

Baca Juga: Soreang Kabupaten Bandung: Jejak Kereta Api dan Penambangan Emas

Sebuah studi oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menunjukkan bahwa jangkrik membutuhkan pakan enam kali lebih sedikit daripada sapi untuk menghasilkan jumlah protein yang sama.

Meski demikian, ada sebagian besar orang yang tidak senang dengan keputusan Uni Eropa melegalkan serangga untuk dijadikan sebagai bahan konsumsi manusia.

Kecaman serupa juga datang dari politisi sayap kanan Laurent Du Plomb yang berupaya agar warga Prancis tidak mengonsumsi serangga tanpa sepengetahuan mereka.

Kekhawatiran ini bermula dari kesalahpahaman bahwa UE tidak mengharuskan serangga diidentifikasi secara jelas saat dicampur dengan bahan lain seperti tepung. Namun, hal tersebut nyatanya tidak terjadi. Di setiap produk dengan campuran serangga akan diberi label dengan jelas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat