kievskiy.org

Tiga WNI Alami Luka Berat Akibat Gempa Magnitudo 7,8 di Turki

Tim penyelamat mencari korban di bawah reruntuhan, setelah gempa bumi, di kota Jandaris yang dikuasai pemberontak, Suriah, Senin, 6 Februari 2023.
Tim penyelamat mencari korban di bawah reruntuhan, setelah gempa bumi, di kota Jandaris yang dikuasai pemberontak, Suriah, Senin, 6 Februari 2023. /Reuters/Khalil Ashawi.

PIKIRAN RAKYAT - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki melaporkan bahwa ada tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang mengalami luka yang cukup berat akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang melanda wilayah Selatan Turki. Gempa tersebut terjadi pada Senin, 6 Februari 2023 pukul 04.17 waktu setempat.

"Sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban meninggal dunia. Tapi, tiga orang WNI mengalami luka, satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," ujarnya KBRI dalam pernyataannya di Ankara, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Senin.

Dalam kesempatan tersebut, KBRI juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan otoritas lokal di Turki dan Satgas Perlindungan WNI, serta Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang berada di sekitar untuk membantu WNI yang terdampak gempa.

Menurut KBRI, WNI yang bermukim di Provinsi Kahramanmaras, selaku pusat gempa, terpaksa meninggalkan apartemen mereka karena mengalami kerusakan yang parah. Sehingga, pihaknya sedang berupaya untuk mengevakuasi WNI yang terdampak.

Baca Juga: Pemerintah Turki Minta Bantuan NATO hingga Negara Uni Eropa untuk Terjunkan Tim Penyelamat

"KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," ujarnya.

Diketahui, jumlah WNI di Turki tercatat sebanyak 6.500 jiwa. Dari total keseluruhan, sebanyak 500 orang tinggal di area gempa dan wilayah sekitarnya.

KBRI menyampaikan bahwa WNI yang bermukim di Turki sebagian besar berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa, sebagian lagi merupakan WNI yang menikah dengan warga setempat, serta mereka yang berstatus sebagai pekerja di organisasi internasional.

Sementara itu, Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan sebanyak 912 orang tewas, 5.383 orang mengalami luka-luka, dan sebanyak 2.818 bangunan runtuh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat