kievskiy.org

Pemerintah Turki Minta Bantuan NATO hingga Negara Uni Eropa untuk Terjunkan Tim Penyelamat

Ilustrasi gempa. Gempa magnitudo 7,8 guncang Turki.
Ilustrasi gempa. Gempa magnitudo 7,8 guncang Turki. /Pixabay/Angelo_Giordano

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Turki meminta bantuan kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang negaranya. Hal tersebut disampaikan melalui permintaan Pusat Koordinasi Respons Bencana Euro-Atlantik (EADRCC) yang ditujukan kepada NATO.

Dalam surat permintaan bantuan tersebut, pemerintah Turki menerangkan bahwa gempa bumi yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023 sekitar pukul 01.17 waktu setempat telah mengakibatkan ratusan jiwa melayang, beberapa bangunan roboh, dan banyak orang terjebak dalam puing-puing bangunan tersebut.

Selain itu, turut dikabarkan bahwa gempa bumi hebat tersebut berdampak pada 10 kota, yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Hatay,Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir, dan Kilis.

Baca Juga: Pascagempa di Turki, KBRI Sebut Tidak Ada Korban Jiwa WNI

Adapun bantuan darurat yang telah diidentifikasi oleh pemerintah Turki yaitu tim dan peralatan medis darurat, tim pencarian dan penyelamatan perkotaan tengah (MUSAR) dan perkotaan barat (HUSAR), dan rumah sakit lapangan lengkap dengan personel teknis.

Selanjutnya, dalam surat permohonan yang ditujukan kepada NATO, dijelaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri dan Inspektorat Jenderal untuk Keadaan Darurat Situasi Kementerian Dalam Negeri Republik Moldova telah menawarkan satu Media Tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan. Namun, mereka membutuhkan bantuan transportasi ke wilayah terdampak tersebut.

Sementara itu, pejabat tinggi kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) mengatakan sepuluh negara anggota telah menyediakan tim pencarian dan penyelamatan perkotaan untuk membantu Turki dalam menangani kerusakan yang diakibatkan oleh peristiwa alam tersebut.

Baca Juga: Erdogan Sebut NATO, Uni Eropa, hingga 45 Negara Lainnya Siap Bantu Korban Bencana Gempa Turki

Komisi Eropa untuk Manajemen Krisis, Janez Lenarcic, mengatakan bahwa telah meluncurkan tim dari Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Prancis, Yunani, Hungaria, Malta, Belanda, Polandia, dan Rumania untuk mendukung responden pertama di lapangan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat