PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Indonesia menerbangkan tim untuk menjalankan misi kemanusiaan di Turki guna membantu penanganan pascagempa. Bencana gempa tersebut telah menewaskan puluhan ribu jiwa.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, misi kemanusiaan tersebut mendapatkan respons yang baik dan telah diberikan kepercayaan oleh Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) untuk menjalankan misi di Kota Antakya, Provinsi Hatay.
“Ini sebuah kepercayaan. Atas arahan Menlu RI di hari pertama gempa, Tim KBRI sudah berada di 4 daerah paling terdampak di hari kedua gempa, sebelum ada satupun perwakilan asing yang ke daerah-daerah tersebut,” kata Iqbal, dilansir Pikiran-rakyat.com dari laman resmi Kementerian Luar Negeri.
“Selain mengevakuasi WNI, kami juga membuat penilaian di lapangan untuk mengidentifikasi daerah yang paling terdampak dan akan menjadi target misi kemanusiaan Indonesia," katanya.
Baca Juga: Harga Gabah Melonjak, Sejumlah Pemilik Penggilingan Padi di Majalengka Berhenti Operasi
Antakya merupakan kota tertua yang memiliki jumlah penduduk paling banyak di wilayah Tenggara Turki, yakni sekitar 1,6 juta jiwa. Namun, imbas dari gempa besar yang terjadi Senin, 6 Februari 2023 lalu, diyakini bahwa jumlah korban meninggal dunia dan luka berat di wilayah tersebut sangat banyak mengingat kepadatan penduduknya.
Kemudian, sesuai dengan hasil koordinasi BNPB dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Ankara, sebagai tahap awal Misi Kemanusiaan Indonesia akan mendirikan 10 tenda komando yang akan digunakan oleh AFAD maupun tim Indonesia di Atakya.
Selain itu, mereka juga akan mendirikan 25 tenda keluarga dan membangun rumah sakit lapangan untuk menangani para korban yang terdampak gempa.
Baca Juga: Banjir dan Longsor di Kawasan Freeport, Aktivitas Penambangan Dihentikan