kievskiy.org

Rusia Didesak Majelis Umum PBB untuk Tarik Pasukan dari Ukraina

Pemungutan suara oleh delegasi yang mengadopsi resolusi di Ukraina selama pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB untuk menandai satu tahun sejak Rusia menginvasi Ukraina, di markas besar PBB di New York, AS, 23 Februari 2023.
Pemungutan suara oleh delegasi yang mengadopsi resolusi di Ukraina selama pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB untuk menandai satu tahun sejak Rusia menginvasi Ukraina, di markas besar PBB di New York, AS, 23 Februari 2023. /Reuters/Mike Segar.

PIKIRAN RAKYAT - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengumpulkan banyak suara untuk mendesak Rusia agar menarik terhadap pasukannya yang ada di Ukraina, Kamis, 23 Februari 2023. Hal itu tercantum dalam resolusi yang disahkan sehari sebelum peringatan satu tahun invasi Rusia.

Resolusi itu diterima pada sidang darurat khusus yang digelar oleh Majelis PBB. Dari total 193 anggota PBB, sebanyak 144 anggota mendukung resolusi tersebut, termasuk Jepang.

Sementara itu, sebanyak tujuh negara memilih untuk menentang resolusi, sedangkan 32 negara lainnya lebih memilih abstain.

Dokumen resolusi yang disahkan dalam sedang darurat dengan tebal tiga halaman itu berisi tuntutan kepada Rusia agar ‘segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat’ menarik pasukannya dari negara tetangganya, yakni Ukraina.

Baca Juga: Sekjen NATO Sebut Ada Sinyal China Pertimbangkan Pasokan Senjata ke Rusia

Selain itu, Rusia juga dituntut untuk menyesalkan tingginya jumlah korban sipil yang di dalamnya termasuk wanita dan anak-anak, terhitung sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari 2022.

"Perdamaian yang adil, berkelanjutan, dan abadi (di Ukraina),” ujar PBB menyerukan dalam resolusi tersebut.

Resolusi juga menuntut pelaku kejahatan perang dalam konflik untuk bertanggung jawab.

“Menyerukan penghentian segera serangan terhadap infrastruktur kritis Ukraina dan semua serangan yang disengaja terhadap objek sipil, termasuk tempat tinggal, sekolah, dan rumah sakit,” kata resolusi yang didukung oleh 144 anggota PBB tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat