PIKIRAN RAKYAT – Akhir Februari 2023 lalu, pemilik Tesla yang juga baru saja membeli Twitter, Elon Musk kembali melakukan PHK terhadap ratusan karyawan. Tercatat ada 200 karyawan di divisi manajer produk hingga ilmuwan data yang didepak dari platform media sosial berlogo burung biru tersebut.
Pemecatan yang dilakukan oleh Elon Musk dan Twitter dinilai sangat mendadak. Pasalnya, ratusan pegawai tersebut tak diberi tahu sebelumnya, dan tiba-tiba tak bisa mengakses komputer mereka saat hendak kerja.
Sebanyak 200 karyawan merupakan 10 persen dari total karyawan di Twitter yang tercatat sebanyak 2.300 orang. Salah satu karyawan yang dipecat bahkan langsung meminta penjelasan pada Elon Musk, lantaran tak mendapat penjelasan apapun dari perusahaan.
Haraldur Thorleifsson, karyawan Twitter yang menggunakan kursi roda, pertama kali mengetahui bahwa dirinya tak dapat masuk dalam sistem perusahaan pada akhir Februari 2023 lalu. Lewat akun Twitter pribadinya dengan nama Haili, dia langsung bertanya pada Elon Musk.
Baca Juga: Elon Musk Ajak Pengguna Twitter untuk Membuka Blokir, Opini Warganet Terbelah
“9 hari lalu akses ke komputer kerjaku telah ditutup bersama dengan 200 pegawai lainnya. Tetapi pihak HR tidak memberikan konfirmasi apakah aku masih karyawan atau tidak. Anda juga tidak membalas email saya. Mungkin jika ada banyak orang me-retweet, Anda akan menjawab saya di sini?” cuit Haili.
Pertanyaan Haili itu pun langsung dibalas oleh pendidi Tesla dengan jawaban tak terduga. Musk justru menanyai Thorleifsson tentang tugas yang dia lakukan di Twitter dan apa perannya.
Selain itu, Musk bahkan mengklaim Thorleifsson tidak melakukan pekerjaannya yang sebenarnya. Musk juga menyebut karyawan tersebut diberhentikan karena kecacatannya membuatnya kesulitan mengetik.
Cuitan Musk yang menyerang pribadi itu langsung membuat Thorleifsson tersinggung. Dia menyebut tak seharusnya Musk mengungkap kondisi kesehatan seseorang.