kievskiy.org

Gara-gara Lockdown, 21.000 Orang Inggris Justru Tewas Bukan Karena Covid-19

ILUSTRASI lockdown.*
ILUSTRASI lockdown.* /pixabay pixabay


PIKIRAN RAKYAT - Tak selamanya lockdown atau karantina wilayah bisa berhasil menangani pandemi dengan baik.

Inggris disebut-sebut sebagai contoh buruk penerapan kebijakan ekstrem itu kala pandemi Covid-19 mewabah di sana.

Sebuah studi mendapati sekitar 21.000 orang ternyata tewas bukan karena virus corona, melainkan akibat jauhnya akses bantuan medis.

Baca Juga: Ceritakan Kisah Galau, Gisella Anastasia Gandeng Young Lex di Single 'Masih Bisa Panjang'

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, Inggris memberlakukan pembatasan ketat selama delapan minggu berturut-turut.

Setiap minggunya, bertambah 2.700 kematian yang tidak diinginkan, melebihi catatan tahunan di sana.

Kebanyakan dari mereka meninggal karena tak bisa mengakses pertolongan medis yang kadang dibutuhkan di tengah malam.

Baca Juga: Kecamatan Zona Merah di Sumedang Dilarang Melaksanakan Salat Idul Adha Berjemaah

Sebetulnya, hal ini telah diperingatkan oleh para dokter sejak Maret 2020, ketika Inggris baru saja mengambil langkah lockdown.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat