kievskiy.org

TikTok Dituduh Jadi Mata-Mata Wartawan, AS Mulai Selidiki

TikTok.
TikTok. /Reuters/Dado Ruvic

PIKIRAN RAKYAT – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki dugaan bahwa TikTok berupaya memata-matai warganya, terutama yang berprofesi sebagai wartawan. Investigasi ini merupakan bagian dari rangkaian konflik antara TikTok dan Pemerintah AS.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden telah meneken aturan yang mewajibkan pejabat federal untuk tidak memasang aplikasi buatan China tersebut pada ponsel mereka.

Dilansir dari Bloomberg, seorang sumber anonim menyebut bahwa penyelidikan ditangani langsung oleh Departemen Kriminal FBI.

Forbes sempat melaporkan bahwa jaksa penuntut umum AS telah mengirimkan panggilan pengadilan kepada perusahaan induk TikTok, ByteDance di Beijing. Hal ini dilakukan karena ada upaya karyawan ByteDance untuk mengakses lokasi dan data pribadi wartawan Forbes lewat aplikasi TikTok.

Baca Juga: Buntut Pernyataan Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun di Kemenkeu, Komisi III DPR Akan Panggil PPATK

Dalam pernyataan resminya, pihak ByteDance mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan oleh individu dan mereka mengutuk perilaku tersebut.

“Kami mengutuk keras tindakan individu yang diketahui terlibat dan mereka tidak lagi dipekerjakan di ByteDance. Penyelidikan internal masih berlangsung. Perusahaan akan bekerja sama dengan investigasi resmi yang ditujukan kepada kami,” kata perwakilan ByteDance dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Bloomberg.

Dilansir dari New York Times, dua karyawan ByteDance yang terjerat kasus mata-mata ini memang telah dipecat. Keduanya berbasis di China dan saat itu berusaha menjebol percakapan pribadi dan dokumen bisnis para wartawan.

Bukan hanya mendapat akses akan alamat IP dan data pribadi, mereka juga memperoleh data orang-orang yang menjalin koneksi dengan wartawan tersebut. Semua informasi itu didapat dari akun TikTok korban.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat