kievskiy.org

Perang Ukraina-Rusia Bikin Sekutu NATO Semakin Kuat: Vladimir Putin Buat Kesalahan Besar

Logo NATO.
Logo NATO. /Reuters/Yves Herman

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mempresentasikan laporan tahunan aliansi untuk tahun 2022 pada konferensi pers di kantor pusatnya di Brussels, Belgia pada Selasa.

Laporan tersebut mencakup berbagai tantangan yang mengancam anggota NATO selama setahun terakhir di tengah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina yang dimulai Februari 2022.

Pasalnya selama 12 bulan terakhir, aliansi negara-negara Barat mengalihkan fokusnya untuk mendukung Ukraina dalam pertahanannya. Adapun bantuan yang diberikan di antaranya adalah senjata, amunisi, serta melatih pasukan Ukraina.

"(Presiden Rusia Vladimir) Putin membuat kesalahan strategis besar ketika dia menginvasi Ukraina... dia pikir dia bisa menghancurkan persatuan NATO, tetapi sekutu NATO berdiri kuat dan bersatu dan memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Ukraina," kata Stoltenberg, dilansir Pikiran-rakyat.com dari DW.

Baca Juga: Berjanji Atasi Krisis Ukraina, Xi Jinping Akan Melakukan Dialog Perdamaian dengan Rusia

"Dia menginginkan lebih sedikit NATO, tetapi dia justru sebaliknya, dia memiliki lebih banyak NATO,” ujarnya menunjuk pada aksesi Finlandia, yang akan menggandakan perbatasan Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu dengan Rusia.

Selain itu, ketegangan lain juga meningkat pada tahun 2022, ketika Turki memblokir Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut. Sedangkan, baru-baru ini mereka mengatakan akan memberikan lampu hijau bagi Finlandia untuk bergabung.

Kendati demikian, Jens Stoltenberg yang mengakui keberatan Turki itu menegaskan bahwa Finlandia dan Swedia sepenuhnya akan menjadi anggota NATO.

"Yang paling penting adalah Finlandia dan Swedia menjadi anggota penuh dengan cepat," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat