kievskiy.org

Jam Kerjanya Dibatasi, PSK di Belanda Ramai-ramai Protes ke Pemerintah

Red Light District di Amsterdam, Belanda.
Red Light District di Amsterdam, Belanda. /Reuters/Yves Herman

PIKIRAN RAKYAT - Para pekerja seks komersial (PSK) di Red Light District De Wallen, Amsterdam, Belanda memprotes aturan baru.

Diketahui, Amsterdam ingin mengubah citra kota dengan membatasi jam operasional mereka. Dengan demikian, para PSK harus berhenti menjajakan jasanya pada pukul 3 pagi, dari sebelumnya 6 pagi.

Dalam aksi protes tersebut, para pengunjuk rasa menyerahkan petisi yang ditandatangani oleh 266 pekerja seks kepada Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema.

Menurut laporan New York Post, beberapa PSK menyatakan bahwa aturan baru yang diberlakukan sejak 1 April 2023 ini dapat meningkatkan stigmatisasi negatif terhadap profesi mereka.

Baca Juga: Red Light District di Belanda, Apakah Seseram Gambaran Internet?

Mereka merasa diperlakukan tidak manusiawi dan dipandang sebagai sumber masalah di tengah masalah kota terkait dengan pariwisata massal.

Salah seorang PSK yang dikenal dengan nama panggilan Felicia Anna, menyatakan bahwa pengurangan jam operasional berdampak besar pada penghasilannya. Banyak dari mereka yang kesulitan untuk menutupi biaya sehari-hari, termasuk biaya sewa kamar dan biaya transportasi agar bisa pulang dengan selamat setelah bekerja.

Sumber lain yang diwawancarai, Violet, juga membahas tentang isu keselamatan para PSK. Menurutnya, jika para PSK dipaksa untuk pulang sebelum pukul 3 pagi, mereka justru akan berisiko lebih besar dalam perjalanan pulang. Sebab, pada jam tersebut masih banyak kegiatan malam yang sedang berlangsung dan opsi transportasi yang tersedia juga terbatas.

Baca Juga: Polisi Amankan 39 Wanita dari Penampungan PSK di Jakarta Barat, Muncikari-Tiga Bodyguard Jadi Tersangka

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat