PIKIRAN RAKYAT - Ledakan di pelabuhan utama Lebanon, yakni Beirut terjadi pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu.
Berdasarkan laporan dari laman Standard, sekitar 137 orang meninggal dunia dalam ledakan tersebut.
Sebanyak lebih dari 5.000 orang mengalami luka dengan 300.000 lainnya diketahui kehilangan tempat tinggal karena gelombang kejut yang diakibatkan saat ledakan besar terjadi.
Baca Juga: Liga Champions Manchester City vs Real Madrid: Zidane Ungkap Sebab Gareth Bale Tak Diboyong
Tim pencari dan penyelamat kemudian dikerahkan untuk membantu situasi tersebut, khususnya saat cukup banyak orang melaporkan salah satu anggota keluarga mereka menghilang tanpa kabar.
Seperti Palang Merah Lebanon yang turut gencar melakukan pencarian orang hilang dan para korban.
Mereka mencari melalui puing-puing untuk menemukan siapapun yang terperangkap atau terluka.
Baca Juga: Spanduk 'Khilafah adalah Masalah Bukan Solusi' Terpasang di Jalan Protokol Cirebon, PCNU Buka Suara
Pada Kamis, 6 Agustus 2020 terdapat seorang pria yang kemungkinan tinggi bekerja di pelabuhan Beirut ditemukan dalam kondisi mengkhawatirkan.