kievskiy.org

Perang Saudara di Sudan Pecah, Menlu Retno Marsudi Bersiap Evakuasi WNI

Ilustrasi. Pemerintah RI bersiap lakukan evakuasi WNI dari Sudan.
Ilustrasi. Pemerintah RI bersiap lakukan evakuasi WNI dari Sudan. /Reuters/Umit Bekta

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah RI akan bersiap mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan menyusul perang saudara di negara itu sejak 15 April 2023. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan keselamatan WNI diutamakan.

Berdasarkan data KBRI Khartoum, sebanyak 1.209 WNI yang tinggal di Sudan di mana sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa di Ibu Kota Khartoum. Tim perlindungan WNI KBRI Khartoum sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke tempat perlindungan di KBRI.

"Persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat yang tepat untuk bisa melakukan evakuasi dengan tetap mempertimbangkan keselamatan WNI," ujar Retno Marsudi ketika menyampaikan pengarahan media secara daring, mengenai perlindungan WNI di Sudan, pada Kamis, 20 April 2023.

Retno mengatakan, telah dilangsungkan rapat koordinasi (rakor) persiapan evakuasi WNI di Sudan dengan lima perwakilan Indonesia yang ada di Khartoum, Riyadh, Kairo, Addis Abba, dan Jeddah.

Baca Juga: Penyerbuan Mematikan Tewaskan 85 Orang di Yaman Saat Antre Bantuan Amal

Pada 16 April 2023 atau sehari setelah konflik berkecamuk, Kemenlu RI dan KBRI Khartoum menggelar pertemuan virtual dengan WNI dan berbagai organisasi masyarakat Indonesia di Sudan. Pertemuan tersebut membahas situasi keamanan di Sudan dan memaparkan langkah-langkah kontijensi.

Retno membeberkan kunci utama terwujudnya pelaksanaan evakuasi WNI dari Sudan adalah jika mendapat persetujuan jeda kemanusiaan yang diberikan pihak berkonflik dalam hal ini tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

"Jeda kemanusiaan akan menjadi kunci bagi pelaksanaan evakuasi dan keberlanjutan bantuan kemanusiaan," ujar Retno dikutip dari Antara.

Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah Indonesia turut berperan melalui perwakilannya di New York yang meminta agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) segera melakukan pertemuan darurat. Indonesia berharap adanya desakan internasional agar jeda kemanusiaan dapat berlangsung ditengah konflik.

Baca Juga: WNI di Jepang Ditemukan Tewas dalam Koper, Korban Sudah Hilang 2 Tahun

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat