kievskiy.org

Sudan Kian Bergolak, Menlu RI Desak PBB Gelar Pertemuan Darurat: Paling Tidak Jeda Kemanusiaan

Ilustrasi eskalasi konflik Sudan.
Ilustrasi eskalasi konflik Sudan. /Reuters/Umit Bekta

PIKIRAN RAKYAT – Situasi di Sudan semakin bergejolak setelah pecahnya perang akibat upaya kudeta. Mengingat dampaknya yang signifikan hingga mengancam Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di sana, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggelar pertemuan darurat.

Menurut Retno Marsudi, setidaknya ada jeda kemanusiaan yang dipetakan dalam letusan konflik ini. Terutama karena efek yang diakibatkan cenderung memakan banyak korban.

"Indonesia mendesak dewan keamanan PBB segera melakukan pertemuan darurat paling tidak untuk membahas desakan dilakukan ya jeda kemanusiaan," ujar Menlu RI melalui YouTube Kemenlu, Kamis, 20 April 2023.

Retno menekankan, jeda kemanusiaan bukan produk sepele untuk menyelesaikan konflik dengan kerumitan seperti milik Sudan. Hal tersebut turut disampaikan melalui Twitter Kementerian Luar Negeri RI.

Baca Juga: Pembagian Sedekah Berujung Maut di Yaman, 78 Orang Tewas Akibat Berdesakan

"Jeda kemanusiaan sangat penting artinya, saat ini tanpa jeda kemanusiaan, maka akan sulit kita melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kemanusiaan," ucapnya.

Mengungkap pembaharuan kabar di wilayah tersebut, Retno mengaku telah berupaya mengontak Menteri Luar Negeri Sudan, demi membahas situasi saat ini.

"Saya sudah mengirim pesan kepada Menlu Sudan untuk meminta pembicaraan per telepon, namun sampai saat ini belum ditanggapi," kata Retno.

Retno menjelaskan bahwa situasi di Sudan kini sungguh mencekam, apalagi di markas RSF sebagai lokasi pertempuran, yang nahasnya berdekatan posisi dengan tempat tinggal sejumlah mahasiswa WNI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat