kievskiy.org

Rusia Klaim Punya Cadangan Gas Alam untuk 100 Tahun ke Depan

Ilustrasi - Rusia mengingatkan soal senjata nuklir yang bisa digunakan kapan saja
Ilustrasi - Rusia mengingatkan soal senjata nuklir yang bisa digunakan kapan saja /Pixabay/EvgeniT

PIKIRAN RAKYAT - Perusahaan gas negara Rusia, Gazprom mengumumkan bahwa cadangan gas alam negara tersebut diperkirakan masih mencukupi hingga 100 tahun ke depan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dewan Direksi Gazprom, Viktor Zubkov, dalam sebuah forum industri di Moskow pada Jumat 21 April 2023.

Menurut Zubkov, pada akhir 2022, Gazprom memperkirakan akan memiliki 35 triliun meter kubik cadangan gas alam.

Sebagai produsen gas alam terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, Rusia memiliki cadangan gas alam sebanyak 15 persen dari total cadangan gas alam global. Pada tahun 2020, AS dilaporkan memiliki cadangan gas alam sebanyak 12,6 triliun meter kubik.

Pada Maret lalu, Gazprom melaporkan pencapaian yang luar biasa yaitu selama 18 tahun berturut-turut mereka berhasil menemukan cadangan gas alam yang lebih banyak setiap tahunnya dibandingkan dengan jumlah gas alam yang mereka produksi.

Baca Juga: Pria di Rusia Dilarang Tinggalkan Negara Sebelum Wajib Militer, Picu Ketakutan Baru Usai Putin Teken UU Wamil

Pada tahun 2002, cadangan gas alam Gazprom meningkat hingga hampir mencapai 530 miliar meter kubik, sedangkan produksi gas alam mereka pada tahun itu hanya mencapai 412 miliar meter kubik.

Namun, pada tahun lalu, Gazprom diharuskan memangkas produksi mereka hingga hampir 20 persen akibat sanksi internasional yang diberlakukan setelah operasi militer Rusia di Ukraina.

Hal ini menyebabkan penurunan pengiriman gas ke Uni Eropa sebesar 45 persen. Sejak itu, Rusia mulai menjual gas alam mereka ke negara-negara lain, terutama China.

Sebagai catatan, hingga 4 September 2022 lalu, Uni Eropa masih menerima pasokan gas alam dari Rusia melalui dua jalur pengiriman, yaitu jaringan Turkstream dan melalui rute Transit Gas Ukraina, dengan kisaran volume harian sekitar 37 juta hingga 47 juta meter kubik. Hal ini didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh Bruegel, sebuah lembaga riset yang berbasis di Belgia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat