PIKIRAN RAKYAT - Selain berubahnya warna langit di New York, kebakaran hutan di Kanada menyebabkan kualitas udara di Kota Liberti ini menurun drastis.
Efek dari kebakaran hutan di Kanada menyebabkan rumah sakit di Kota New York ramai dikunjugi pasien. Beberapa di antaranya mengeluhkan sakit asma dan masalah pernapasan lainnya.
"Contohnya, DI Lenox Health Greenwich Village, jumlah kasus penanganan asma lebih dua kali lipat dari rata-rata," kata juru bicara Northwell Health.
Pada Rabu, 7 Juni 2023 ketika wilayah Kota New York diliputi langit oranye yang mencekam, indeks kualitas udara (AQI) melonjak menjadi 254 berada dalam tingkat sangat tidak sehat untuk semua orang. Sebagai perbandingan, AQI pada dua hari sebelumnya adalah 53.
Baca Juga: Oknum TNI Pratu J Jadi Pelaku Penusukan Pengamen di Kramat Raya Jakarta, Polisi Beberkan Motifnya
Zat pencemar yang paling menjadi perhatian selama kebakaran hutan disebut PM 2.5, atau partikel materi yang berukuran 2,5 mikron atau lebih kecil.
Menurut Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York (DEC), PM 2.5 dapat terdiri dari berbagai jenis partikel dan sering berasal dari proses pembakaran misalnya, knalpot kendaraan, pembangkit listrik, dan kebakaran.
"Paparan polusi itu dapat menyebabkan efek kesehatan jangka pendek seperti iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, bersin, pilek, dan sesak napas," ujar DEC.
"Paparan polusi terhadap tingkat partikel halus yang tinggi juga dapat memperburuk kondisi medis seperti asma dan penyakit jantung," katanya.