PIKIRAN RAKYAT - Seorang ibu dua anak di California, AS dijatuhi hukuman 18 bulan penjara karena mengaku diculik. Dia mengaku, hal itu dilakukannya agar bisa kembali rujuk dengan mantan pacarnya.
Akibat penculikan palsu itu, pihak berwajib melakukan pencarian terhadap dirinya selama tiga minggu. Wanita itu akhirnya muncul kembali pada hari Thanksgiving.
Sherri Papini, wanita berumur 40 tahun mengaku bersalah karena telah menyebarkan berita hoaks dan berbohong kepada FBI tentang penculikan dirinya. Akibat tindakannya itu, dia harus membayar lebih dari 300.000 dollar atau sekitar Rp4.600.000.000 sebagai ganti rugi.
Baca Juga: Berawal dari Penculikan Orang-Orang Afrika, Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan
Petugas dan pengacara Papini telah merekomendasikan agar dia menghabiskan satu bulan dalam sel penjara, serta tujuh bulan dalam rumah yang diawasi ketat. Sementara jaksa penuntut ingin dia menjalani delapan bulan hukuman di balik jeruji penjara. Namun Hakim Distrik Senior AS, William Shubb mengatakan bahwa dia memilih hukuman 18 bulan penjara untuk membuat Papini jera.
Hakim mengatakan dia mempertimbangkan keseriusan dari terdakwa karena sudah banyak orang yang terlibat dan terkena dampaknya. “Para staff penegak hukum dan komunitas yang mempercayainya selama empat tahun, menjalani hari dalam ketakutan karena cerita palsunya, serta komunitas latin yang dipandang sebelah mata karena Papini berbohong bahwa dua wanita Hispanik menculiknya.
“Masyarakat disini sedang menyaksikan”, ucap Shubb, dikutip dari NPR pada Kamis, 15 Juni 2023. “Mereka perlu diberi penjelasan yang benar, dan kita juga harus memastikan bahwa segalanya harus terbayar tuntas.”
Baca Juga: Mengenal 400 Geng Mawozo: Kelompok Bersenjata Dalang Penculikan 17 Misionaris AS di Haiti
Papini tidak berbicara sedikitpun kepada wartawan karena dia dikelilingi oleh banyak pendukungnya di luar ruang sidang, beberapa diantaranya memeluknya dengan erat. Termasuk saudara perempuan suaminya, yang selama ini tinggal bersamanya. Papini sudah lama berpisah dengan suaminya, ia sendiri yang mengajukan gugatan cerai dan meminta hak asuh atas anak-anak mereka.