kievskiy.org

Pemimpin Oposisi Rusia Salahkan Vladimir Putin atas Pemberontakan Wagner

Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny.
Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny. /Reuters/Evgenia Novozhenina

PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang dipenjara atas tuduhan ekstremisme mempertanyakan alasannya dianggap sebagai ancaman yang lebih besar bagi Rusia dibanding tentara bayaran yang melancarkan pemberontakan bersenjata.

Dalam cuitan yang diunggah para pendukungnya, Navalny mengatakan ia tak diizinkan melakukan percakapan dari dalam sel sejak 1 Juni lalu.

Menjelang sidang, dia masih mengira sang pengacara sekedar berguyon menganggapnya sebagai ancaman. Dia baru mengerti guyonannya saat mendengar laporan aksi pemberontakan Wagner Group yang melaju hingga 200 km (120 mil) mendekati Moskow.

Baca Juga: Pantun Elite PDIP Ungkap Bacapres Ganjar Pranowo, Singgung Nama Ridwan Kamil

"Sebaliknya jaksa datang dan kami melanjutkan persidangan di mana saya dituduh membentuk organisasi untuk menggulingkan Presiden (Vladimir) Putin dengan kekerasan," kata Navalny.

Sambil mendengarkan tuduhan organisasi yang didirikannya, ACF (yayasan anti-korupsi), dipandang sebagai kelompok ekstremis yang berbahaya bagi negara, ia membaca laporan kelompok militer (Wagner Group) yang mempertahankan eksistensinya dan berupaya membelot menyerang balik Pemerintah Rusia.

"Saya menyimak kata-kata jaksa hingga akhirnya tertawa terbahak-bahak. Dia membentak 'Jangan anggap ini lelucon, lihat diri Anda, Navalny!', jaksa itu benar-benar menganggapnya serius," tuturnya.

Baca Juga: Antimainstream, Restoran Pizza Ini Bolehkan Pelanggannya Bayar Setelah Meninggal Dunia

Navy hanya bisa menertawakan tuduhan yang diarahkan padanya. Hanya karena dia dianggap sebagai ancaman negara, dia tak menyangka dituding 'menjadi penggerak' pembelotan Wagner.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat